Banyak yang terkejut dengan pembubaran organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) oleh pemerintah Indonesia pada Mei 2017. Organisasi ini dulu terkenal dengan visinya yang ingin menghapuskan sistem demokrasi di Indonesia dan menggantinya dengan negara Islam khilafah. Dari awal organisasi ini dibentuk, banyak yang meragukan aktivitasnya dan menuduh HTI sebagai organisasi yang mengancam kedaulatan negara dan persatuan bangsa. Artikel ini akan menjelaskan mengapa pembubaran HTI terjadi dan dampaknya bagi masyarakat.
Sejarah Pembentukan HTI
HTI didirikan pada 2000 oleh seorang tokoh Islam bernama Abdurrahman al-Baghdadi. Awalnya, organisasi ini dibentuk untuk berdakwah dan memperbaiki umat Islam yang dianggap terpecah belah dan lemah. Visi HTI adalah ingin mengubah Indonesia menjadi negara Islam khilafah yang diperintah oleh Khalifah atau pemimpin Muslim yang dipilih oleh umat Islam.
Namun, seiring berjalannya waktu, HTI mulai menuai kontroversi dan kritikan dari berbagai kalangan. Banyak yang menuduh HTI bermaksud mengganti sistem demokrasi di Indonesia dengan negara Islam khilafah. Selain itu, HTI juga dituduh memiliki agenda untuk menggulingkan pemerintah Indonesia dan mengancam kedaulatan negara.
Alasan Pembubaran HTI
Pada Mei 2017, pemerintah Indonesia resmi membubarkan HTI melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 57 Tahun 2017. Pembubaran HTI dilakukan karena organisasi ini dianggap meresahkan masyarakat dan dinilai melanggar Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Menurut Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, pembubaran HTI dilakukan karena organisasi ini tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan berpotensi mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Selain itu, HTI juga dianggap telah melakukan kegiatan yang bertentangan dengan hukum dan demokrasi Indonesia.
Dampak Pembubaran HTI Bagi Masyarakat
Pembubaran HTI tentu saja memiliki dampak bagi masyarakat. Pertama, masyarakat yang tergabung dalam HTI harus mencari tempat bergabung yang baru. Kedua, pembubaran HTI juga berdampak pada kelangsungan hidup organisasi-organisasi Islam lainnya di Indonesia, yang mungkin juga akan mendapat sorotan dari pemerintah dan masyarakat.
Selain itu, pembubaran HTI juga membuat masyarakat menjadi lebih waspada terhadap organisasi-organisasi yang memiliki visi dan misi serupa. Masyarakat juga menjadi lebih memahami betapa pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta menghargai nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi negara.
Kesimpulan
Pembubaran HTI merupakan langkah yang diambil oleh pemerintah Indonesia untuk menjaga kedaulatan negara dan mempertahankan nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi negara. Meskipun pembubaran HTI memiliki dampak bagi masyarakat yang tergabung dalam organisasi tersebut, namun langkah ini diharapkan dapat memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa serta menghargai nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi negara.